Rabu, 30 September 2015

Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Individu

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr .wb.
   Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah soft skill " Ilmu Sosial Dasar" yang saya beri judul “ Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial “

Jakarta, 30 September 2015
Penyusun,


Bagas Nur Alviansyah


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..i
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..ii
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
C. Tujuan. . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
BAB II LANDASAN TEORI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
A. Pengertian makhluk sosial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
B. Pengertian makhluk individu. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
C. Peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. . .3

BAB III PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
A. Manusia sebagai Individu dan Sosial . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 4
B. Hakekat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial .. . . . . .5
BAB IV PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .  .7
A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

   Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Kehidupan di sekitar kita sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian suatu individu. Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri itu karena kita adalah makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita.

Melihat dari masalah itu kami dari penulis mencoba untuk membahas tentang kehidupan individu dan makhluk sosial dan cara serta hal-hal yang yang menyebabkan terjadinya masalah yang terjadi dalam kehidupan individu dan makhluk sosial.

  Tidak terlepas dari hal ini semoga makalah ini bisa membantu kesulitan teman-teman dalam menghadapi kehidupan di sekitar sehingga kehidupan yang aman dan tentram bisa terciptakan dan terjadinya interaksi sosial dengan baik. 

B.Perumusan Masalah

   Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas mengenai beberapa masalah, antara lain :

1. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

2. Hakekat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial


   C.    Tujuan
    Tugas ini ditulis supaya penulis dan pembaca bisa mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial dan individu. Dan memahami arti Manusia sebagai Makhluk sosial dalam kehidupan sehari hari.
 
   D.    Manfaat
    Pembaca dapat memahami dan menerapan tentang pengertian makhluk social dan individu bagi masyaraka




BAB II
LANDASAN TEORI

 A. Pengertian Makhluk Sosial

     Pengertian makhluk sosial adalah sebagai berikut, dalam kehidupan di dunia, setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena manusia hidup sebagai mahkluk sosial itulah, disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka masing-masing.
Dalam tujuannya meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, mereka cenderung hidup berkelompok yakni misalnya untuk mewujudkan kebutuhan sosialnya, terciptanya keamanan, ketertiban, keadilan, kenyamanan, kerjasama dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berkelompok pula, manusia relatif tidak berorganisasi namun semua itu terjadi secara spontan untuk hidup berkelompok.

B. Pengertian Makhluk Individu

      Manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami dari arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas

C.  Peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial 


       Peranan yang terjadi pada kita sebagai makhluk individu dan sosial yaitu kita sebagai manusia wajib membantu sesama manusia jika dibutuhkan dan jika ingin menjadi manusia yang bersifat individu itu salah mudah dan banyak hal negatif daripada positifnya. Hal positifnya kita bisa menyimpan hal pribadi kita dengan sangat aman dan hal negatifnya kita jarang bersosialisasi dengan orang lain dan akan dikucilkan karena mementingkan diri sendiri.





BAB III
PEMBAHASAN 
A. Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial

   Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Disisi manapun (sebagai makhluk sosial atau individu), ada pengaruh positif dan negatifnya.


   a) Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.

   b) Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya.

Kata kunci dari keberhasilan sebagai makhluk sosial adalah memiliki tujuan luhur yang digalang bersama secara disiplin dan mampu menahan diri, apabila terjadi benturan terhadap kepentingan pribadi. Dengan cara itu, diharapkan mereka mampu menjalani hidup ini sebagai makhluk sosial dan individu secara paripurna.

   Dari konsep tersebut, maka manusia harus mampu menempatkan diri dalam kedudukannya baik sebagai :

– Makhluk Individu, yang dibekali cipta, rasa, dan karsa agar sanggup berdiri sendiri serta bertanggung jawab atas dirinya sehingga disadari / tidak, manusia akan senantiasa berusaha mengembangkan kemampuannya guna memenuhi berbagai kebutuhannya.

– Makhluk Sosial, di mana setiap manusia sebagai zoon politicon ( binatang yang berakal pikir) selalu ingin bergaul dengan manusia yang lain.


B. Hakekat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial 
 
    Dalam bahasa Inggris kata masyarakat disebut society , asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan (Soelaeman, 1989). Dalam masyarakat manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka hidup berinteraksi dengan orang lain. Dalam interaksi itulah manusia harusnya memiliki suatu etika hidup bermasyarakat. Etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Nilai erat hubungannya dengan masyarakat, baik dalam bidang etika yang mengatur kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai sebagai suatu yang objektif, apabila ia memandang nilai itu ada tanpa ada yang menilainya, tetapi ada sebagian sesuatu yang ada dan menuntun manusia dan kehidupannya. Jadi nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilaian. Oleh karena itu nilai melekat dengan subjek penilaian (Hartomo, 1997). Unsur masyarakat yang melekat adalah kebudayaan. Dimana budaya yang timbul dalam masyarakat dapat berupa tradisi, nilai, norma, upacara-upacara yang sudah melekat dalam interaksi sosial warga masyarakat. Manusia sejak ia lahir selalu terikat dengan masyarakat.

   Masyarakat di sini dapat dihitung dari konteks masalah lingkungan. Sejak lahir manusia akan selalu berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap masyarakat akan menerima pengaruh dari lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Penyebab manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain yaitu karena seseorang harus bergaul dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan itu dapat terwujud manakala seorang individu berbicara, berinteraksi dan saling berhubungan dengan masyarakat lain agar terciptanya lingkungan sosial atau interaksi sosial dalam masyarakat. Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Unsur saling memerlukan muncul karena setiap manusia sebagai anggota masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tanpa bantuan anggota lainnya. Jadi ada saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Dan disinilah sesungguhnya makna manusia sebagai makhluk sosial (Suratman dkk, 2013)




BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
   
1.Manusia sebagai mahluk individu artinya manusia merupakan satu kesatuan antara jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu apabila kedua unsur tersebut menyatu dalam dirinya.

2. Selain sebagai makhluk individu juga, manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain yang satu sama lain saling membutuhkan. Untuk menjadi pribadi yang bermakhluk sosial setiap individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu proses  dimana seseorang belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

3. Adapun yang dimaksud masyarakat setempat atau komunitas berbeda dengan masyarakat. Masyarakat sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedang masyarakat setempat lebih terbatas dan juga dibatasi oleh kawasan tertentu. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya dan persatuannya lebih erat pada masyarakat setempat dibandingkan dengan masyrakat.
4. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu dihadapkan oleh dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial. Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme. Sebetulnya kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah pilihan


B. Saran

1. Setiap individu hendaknya sadar bahwa mereka adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga mereka mampu menghargai satu sama lain dalam arti tidak mengambil hak orang lain ketika bertindak sebagai makhluk sosial dan sebaliknya.



2. Dalam upaya pendidikan hendaknya para pendidik harus menghormati keindividualitasan, karakteristik, keunikan dan kepribadian anak. pendidikan tidak boleh memaksa anak untuk mengikuti dan menuruti segala kehendaknya, karena dalam diri anak ada suatu prinsip pembentukan dan pengembangan yang ditentukan oleh dirinya sendiri.

3. Pembentukan proses sosialisasi pada anak dalam interaksi sosial hendaknya harus didukung oleh semua pihak. Keluarga, lingkungan masyarakat juga tenaga pendidik harus membantu menstimulasinya.
4. Kesempatan berinteraksi akan sangat dibutuhkan oleh anak dalam bersosialisasi dengan orang lain. Hendaknya kita sebagai calon guru dan calon ibu harus sadar bahwa pemberitahuan, pemberian contoh dan pembiasaan sangat penting dan dibutuhkan dalam bersosialisasi dengan orang lain dimasyarakat.




DAFTAR PUSTAKA

Mansyuri, Arif dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Jakarta : Amanah Pustaka.