KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan bimbinganNya saya dapat
menyelesaikan tugas dengan judul “Geng
Motor” ini.Sholawat dan salam semoga selalu di limpahkan kepada Nabi Muhammad
saw beserta para sahabat dan keluarganya.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu saya
harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Jakarta, 20 Oktober
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan3
1.1.
Latar Belakang Masalah3
1.2.
Perumusan Masalah4
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penulisan5
Bab II Landasan
Teoritis6
Bab III Pembahasan10
3.1. Ciri-ciri Komunitas Informal10
3.2. Ciri-ciri Komunitas Formal10
3.3.
Pengertian Geng Motor10
3.4. Faktor Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng
Motor12
3.6. Permasalahan yang Ditimbulkan Oleh Geng Motor19
3.7. Tanggapan Masyarakat Terhadap Aksi Kebrutalan Geng Motor19
Bab IV Penutup21
4.1
Simpulan21
4.2 Saran22
Daftar Pustaka23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat
memprihatinkan. Mulai dari merokok,
pergaulan bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti tawuran bahkan
membentuk suatu geng yang yang kita kenal sebagai geng motor.
Awalnya geng motor hanya perkumpulan anak-anak remaja
yang hobi ngebut-ngebutan dengan motor, baik siang maupun malam hari. Mereka
melakukan balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum. Namun akhir-akhir
ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal geng motor
menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota geng itu sendiri.
Salah satu contoh kasusnya adalah Klewang
alias Anto Klewang alias Mardijo. Klewang
mengaku mengenal geng motor bernama Exalt to Coitus atau Exalt to
Creativity (XTC), dia juga membenarkan bahwa dia mendapatkan setoran dari
anak-anak anggota geng motor sebesar lima ribu per orang setiap minggu. Anaknya
pun adalah ketua XTC yang ditangkap dalam kasus penyerangan geng motor, yakni
pelemparan batu di pos jaga Markas Polresta Pekanbaru pada 2012 lalu.
Geng Motor
XTC binaan Klewang juga membawahi sebanyak enam kelompok geng motor lainnya. Di
antaranya PK atau Penjahat Kelamin, ARC, JRC, Street Demon, Atiet Abang, dan
Sincan atau Sindikat Cewek Nekat yang anggotanya perempuan semua. Jumlah
anggota geng motor binaannya mencapai 300-600 orang dan rata-rata para
anggotanya berusia 16,18,22 tahun. Bahkan geng motor binaan Klewang sudah
menyebar hingga ke daerah-daerah di Riau, di antaranya Kabupaten Kampar, dan
Duri, Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggung-tanggung mereka di minta untuk
melakukan penghancuran warnet, pemerkosaan dan aksi perampasan di Stadion Utama
serta keributan di tugu pusat kota.
Untuk itu kami menyusun makalah ini agar para pembaca
dan khususnya orang tua dapat membedakan organisasi formal dengan organisasi
informal yang brutal seperti geng motor agar putra-putrinya agar tidak
terjerumus kedalam organisasi itu.
1.2
Perumusan
Masalah
1.
Bagaimana ciri-ciri komunitas informal?
2.
Bagaimana ciri-ciri komunitas formal?
3.
Apakah geng motor itu ?
4.
Faktor penyebab remaja terlibat dalam geng motor?
5.
Bagaimana terbentuknya Geng Motor?
6.
Geng motor apa yang terkenal dan apa ciri khasnya ?
7.
Senjata apa yang digunakan dalam aksi kejahatan geng
motor ?
8.
Permasalahan apa saja yang ditimbulakan dengan adanya
geng motor?
9.
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai aksi
kebrutalan geng motor tersebut?
10. Upaya apa yang dilakukan untuk memerangi teror geng
motor liar yang makin meresahkan masyarakat akhir-akhir ini?
1.3 Tujuan dan
Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar serta bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang di dapat dari
pembuatan makalah ini tentang geng motor terhadap pembaca.
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah
sebagai berikut :
a.
Penulis bisa lebih mengetahui
kebrutalan anak remaja yang mengikuti geng motor beserta hal lainnya mengenai
geng motor.
b.
Makalah ini dapat menjadi bahan
referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan dan pengetahuaannya. Pembaca juga
bisa mengetahui lebih dekat akan dampak yang diberikan oleh geng motor di
Indonesia saat ini.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Kriminalitas atau
tindak kriminal merupakan segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.Pelaku kriminalitas
disebut seorang kriminal.Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang
pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris.Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena
melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.
Selama kesalahan
seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa.Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum
yaitu seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti.Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh
pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau
narapidana.
Dalam mendefinisikan
kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat
dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis.
Secara yuridis,
kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar
undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara
kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah
laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu
pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial
tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.
Sebab – sebab Kriminalitas :
- Pertentangan dan persaingan
kebudayaan
- Perbedaan ideologi politik
- Kepadatan dan komposisi
penduduk
- Perbedaan distribusi kebudayaan
- Perbedaan kekayaan dan
pendapatan
- Mentalitas yang labil
Akibat Tindakan Kriminalitas :
- Merugikan pihak lain baik
material maupun non material
- Merugikan masyarakat secara
keseluruhan
- Merugikan negara
- Menggangu stabilitas keamanan masyarakat
Solusi Kriminalitas :
- Mengenakan sanksi hukum yang
tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu atau
derajat
- Mengaktifkan peran serta orang
tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak
- Selektif terhadap budaya asing
yang masuk agar tidak merusak nilai busaya bangsa sendiri
- Menjaga kelestarian dan
kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui
pendidikan multi kultural, seperti sekolah, pengajian dan organisasi
masyarakat
Adapun tipe atau jenis-jenis menurut penggolongan para
ahlinya adalah sebagai berikut :
- Penjahat dari kecendrungan
(bukan karena bakat).
- Penjahat karena kelemahan
(karena kelemahan jiwa sehingga sulit menghindarkan diri untuk tidak
berbuat).
- Penjahat karena hawa nafsu yang
berlebihan dan putus asa.
Tindakan kriminal ada
yang bersifat sembunyi- sembunyi dan ada juga yang terang-terangan.Kriminalitas
masih menjadi satu kesatuan dengan kemiskinan, setelah diperhatikan kemiskinan
tidak hanya miskin harta tetapi juga miskin ilmu, miskin harga diri, miskin
hati dan banyak lainnya.Jika kejahatan meningkat itu adalah salah satu faktor
dari pengangguran yang ada karena para pengangguran memiliki banyak waktu
kosong selain itu juga kesenjangan ekonomi yang terlihat jelas pada sekarang
ini sehingga mereka para pengangguran merasa tidak adil dan berfikir untuk
melakukan tindak kriminalitas.Selain itu perubahan sosial yang ada merupakan
salah satu pemicu tindak kriminalitas.
Selain itu
kriminalitas juga identik dengan dunia remaja yang serba ingin tahu dan ingin
mencoba hal – hal yang baru. Dapat saya jelaskan seperti ini : Salah satu
problem pokok yang dihadapi oleh kota besar, dan kota-kota lainnya tanpa
menutup kemungkinan terjadi di pedesaan, adalah kriminalitas di kalangan
remaja.
Dalam berbagai acara
liputan kriminal di televisi misalnya, hampir setiap hari selalu ada berita
mengenai tindak kriminalitas di kalangan remaja.Hal ini cukup meresahkan, dan
fenomena ini terus berkembang di masyarakat.Tentu saja tindakan kriminal yang
dilakukan oleh remaja sangat bervariasi, terutama dengan kehadiran geng-geng
motor yang sangat meresahkan masyarakat yang menjadi salah satu wadah sebagai
watak kebringasan remaja yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu
linatas, penjarahan, pemerkosaan bahkan sampai pada pembunuhan.
Tindak kriminalitas
yang terjadi di kalangan remaja dianggap kian meresahkan publik.Hal ini bahkan
diperparah dengan tidak mampunya institusi sekolah dan kepolisian untuk
mengurangi angka kriminalitas di kalangan remaja tersebut.Kenakalan remaja yang
terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dan dunia pada umumnya, dapat
dikategorikan sebagai sebuah bentuk perilaku menyimpang di masyarakat.Tentu
saja fenomena ini dapat dijelaskan dalam tataran ilmu sosial, hanya saja untuk
mencari suatu teori yang relevan yang dapat menjelaskan dengan baik mengenai
kenakalan remaja dibutuhkan kejelian tersendiri.
Kenakalan remaja
dapat diidentifikasikan sebagai bentuk penyimpangan yang terjadi di masyarakat,
dan dengan identifikasi ini maka kenakalan remaja dapat dijelaskan dalam
tataran ilmu- ilmu social.
Perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh remaja berupa tindakan kriminal membuat kita berpikir ulang
mengenai integrasi dalam masyarakat.Dipandang menjadi tertuduh utama,
sebagaimana yang dituduhkan dalam media massa, kenakalan remaja berupa tindak
kriminal justru memberikan pengaruh yang besar dalam masyarakat, meskipun
pengaruh mereka tidaklah diinginkan (unintended). Adanya kriminalitas di
kalangan remaja pun mendorong kita bertanya penyebab terjadinya tindakan
tersebut.
Salah satu tuduhan
mengenai tingginya angka kriminalitas remaja atau lebih tepatnya kenakalan
remaja adalah tidak berfungsinya kelurga dan/atau ketidakberfungsian sosial
masyarakat.Keluarga di anggap gagal dalam mendidik remaja sehingga menyebabkan
mereka melakukan tindakan penyimpangan yang berujung dengan diberikannya sanksi
sosial oleh masyarakat.Alih-alih tertib, sanksi yang diberikan justru
menjadikan remaja menjadi lebih sulit diatur.Dan hal ini pula yang menyebabkan
masyarakat di anggap gagal dalam melakukan tindakan pencegahan atas terjadinya
perilaku menyimpang tersebut.Keluarga memegang peranan yang penting, dan hal
ini diakui oleh banyak pihak.
Keluarga merupakan
elemen penting dalam melakukan sosialisasi nilai, norma, dan tujuan-tujuan yang
disepakati dalam masyarakat, dan tingginya angka kriminalitas remaja sebagai
konsekuensi dari tidak berjalannya aturan dan norma yang berlaku di masyarakat
dianggap sebagai kesalahan keluarga. Jika melihat dari sisi teoritis, tentu saja
bukan hanya keluarga yang dipersalahkan, masyarakat pun dapat dipersalahkan
dengan tidak ditegakkan aturan secara ketat atau membantu sosialisasi norma dan
tujuan dalam masyarakat.
Salah satu faktor
lainnya yang juga harus diperhatikan adalah peer group remaja tersebut. Teman
sepermainan memegang peran penting dalam meningkatnya angka kriminalitas di
kalangan remaja.Sebagaimana yang dikatakan oleh Sutherland, bahwa tindakan
kriminal bukan lah sesuatu yang alamiah namun dipelajari, hal ini lah yang menyebabkan
pentingnya untuk melihat teman sepermainan remaja tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Ciri-ciri Komunitas Informal
Komunitas informal
adalah komunitas yang tidak memiliki aturan dalam kegiatannya, biasanya
memiliki ciri-ciri:
1. Hubungan antar anggota tidak memiliki aturan
2. Tidak memiliki aturan dalam setiap kegiatan
3. Lebih berbentuk pribadi
4. Tidak seperti kelembagaan atau lebih seperti komunitas
yang bebas
3.2
Ciri-ciri Komunitas Formal
Komunitas formal
biasanya berbentuk seperti kelembagaan, biasanya memiliki ciri-ciri:
1. Hubungan antar anggota memiliki aturan
2. Memiliki aturan dalam kegiatan apapun
3. Lebih berbentuk umum (tidak pribadi)
4. Seperti kelembagaan (teratur)
3.3 Pengertian Geng
Motor
Geng motor adalah
kumpulan orang-orang pecinta motor yang gemar kebut-kebutan, tanpa membedakan
jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan antara geng motor dengan Club
Motor. Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau spesifikasi jenis
motor tertentu dengan perangkat organisasi formal, seperti HDC (Harley
Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva), kelompok Honda,
kelompok Suzuki, Tiger, Mio. Ada juga Brotherhood
kelompok pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama
saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi
disalip oleh pengendara lain.
Sekarang geng-geng
motor sudah berada dalam taraf berbahaya, tak segan mereka tawuran dan tak
merasa berdosa para geng tersebut membunuh. Perbedaan mencolok dari geng motor
dan club motor adalah :
1. Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat
safety seperti helm, sepatu dan jaket.
2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah
dari pabriknya seperti samurai, badik hingga bom Molotov.
3. Biasanya hanya muncul pada malam hari dan tidak
menggunakan lampu penerang serta berisik.
4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat
acara-acara sosial seperti sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka
membuat acara membunuh masal.
5. Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang
sangar, tukang mabok, penjudi dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup
kemungkinan ada kaum hawa yang ikut dan wanita yang mengikuti geng motor
biasanya hanya dijadikan budak nafsu lelaki masal.
6. Motor yang mereka gunakan tidak memiliki spion, sein,
hingga lampu utama. Yang penting untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas
orang yang lewat.
7. Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan
dan ingin menjadi geng terseram diantara geng motor lainnya hingga sering
terjadi tawuran diatas motor.
8. Tidak terdaftar di kepolisian atau masyarakat
setempat.
9. Kalau nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari
kata terang. Lebih memilih tempat sepi, gelap dan berbau busuk.
10. Kalau
pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, diperintah untuk berkelahi dan
minum minuman keras samapi muntah.
Namun sekarang perlu
diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok club motor. Berpakaian rapi,
safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun arogan, anarkis dan egois
kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh bila merasa diganggu. Selama
AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak kepolisian, club motor tidak bakal
berubah menjadi geng motor.
3.4 Faktor
Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng Motor
Tentunya sangat
banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam kawanan geng motor. Namun,
salah satu penyebab utama mengapa remaja memilih bergabung dengan geng motor
adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal ini bisa jadi
disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua mereka dengan pekerjaan,
sehingga perhatian dan kasih sayang kepada anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk
materi saja. Padahal materi tidak dapat mengganti dahaga mereka akan kasih
sayang dan perhatian orang tua.
Pada dasarnya setiap
orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari
lingkungannya, khususnya dari orang tua atau keluarganya, karena secara alamiah
orang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat
pengakuan, perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah,
maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah
mereka temukan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman
sebayanya. Sayangnya, kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak
broken home tersebut sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan
eksistensinya.
Faktor lain yang juga
ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan
geng motor adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk
mengaktualisasikan dirinya secara positif.
Remaja pada umumnya,
lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Namun, ajang-ajang lomba
balap yang legal sangat jarang digelar.Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat
besar manfaatnya, selain dapat memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang
aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka
dapatkan, akhirnya mereka melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum
yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
3.5 Permasalahan yang Ditimbulkan oleh Geng
Motor
Tindakan yang
dilakukan geng motor belakangan ini kian meresahkan warga. Geng motor kini
memang menjadi salah satu perhatian utama pihak berwenang karena tindakan
mereka kian berani. Selain meminta korban sesama anggota geng, tindakan mereka
juga mengambil korban masyarakat biasa.Tak salah jika masyarakat menyebut
geng-geng motor tersebut tidak berbeda dengan perampok atau pencuri.Tindak
kejahatan yang dilakukan sebagian besar perampasan barang berharga milik
korban, seperti uang, HP, dompet, hingga motor.
Dalam aksinya, mereka
tak segan-segan menganiaya korban. Jika geng motor tersebut tidak diantispasi
sejak dini, dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut bisa kian besar menjadi
sebuah jaringan kriminal terorganisisasi. Indikasi itu mulai muncul dengan
tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anggota geng motor akir-akir ini. Kalau
geng motor brutal itu tidak segera dibubarkan maka akan sangat membahayakan
karena terdapat solidaritas sempit yang telah didoktrinkan kepada setiap
anggota geng motor tersebut, sehingga mengarah pada tindakan kriminal.
3.6 Tanggapan Masyarakat Terhadap Aksi
Kebrutalan Geng Motor
Keberadaan Geng Motor
yang sudah mengganggu ketentraman masyarakat yang juga sering terlibat tindak
pidana kriminal agar segera dibubarkan dan ditumpas. Terkait masalah Geng Motor
yang sudah meresahkan masyarakat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga meminta pihak
yang berwenang agar menumpas dan membubarkan Geng Motor. Para pelaku kejahatan
yang berhimpun dalam Geng tersebut, harus ditindak sesuai hukum.Sedangkan bagi
anggota yang tidak terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan
ditangani secara persuasif.
Gejala sosial ini
tidak boleh dibiarkan.Harus ditangani secara simultan, antara penyadaran secara
persuasif dan tindakan hukum. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akansemakin
meresahkan masyarakat. Karena dalam praktek perekrutannya ada semacam baiat
bagi anggota baru dan ancaman hukuman.Seperti dipotong anggota badannya, bagi
anggota yang keluar dan buka mulut kepada orang tua atau kepada pihak berwajib.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1.
Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan
gejala watak buruk anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode
yang sedang berlangsung saat itu.
2.
Penyebab remaja terlibat dalam geng motor yaitu
kurangnya kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, dan ajakan dari
teman.
3.
Anggota geng motor tidak lebih dari anak-anak yang
kurang perhatian dari orang tua mereka. Mereka itu ingin cari perhatian dan
dipuji-puji rekan satu gengnya karena di rumah tidak mendapat kasih sayang
orang tua.
4.
Ada empat geng terkenal, yakni Exalt To Coitus (XTC),
Grab On Road (GRB), Berigadir Seven (Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya
memiliki ‘ideologi’ sama.
5.
Salah satu sebabnya kebrutalan adalah selain dekat
dengan minuman keras, anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan
terlarang.
6.
Samurai merupakan senjata khas mereka. Senjata lainnya
yakni golok, stik soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol.
7.
Upaya memerangi teror geng motor liar antara lain :
a.
Diperlukannya peranan orang tua dalam membimbing
perkembangan anaknya.
b.
Penanaman Nilai-nilai Agama
c.
Peningkatan pendidikan
d.
Tindakan tegas aparat hokum
e.
Penyaluran minat dan bakat anak sejak dini
f.
Mengikuti kegiatan-kegiatan positif
Tidak
ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan.Kalau ada kemauan tentulah ada jalan
keluarnya.Dalam persoalan geng motor, resepnya hanya satu, keterlibatan semua
pihak, terutama keluarga untuk memberi bimbingan yang terbaik untuk
anak-anaknya.
4.2 Saran
1.
Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam Geng
tersebut, harus ditindak sesuai hukum. Sedangkan bagi anggota yang tidak
terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan ditangani secara
persuasif.
2.
Diperlukan semua pihak yang terkait dengan kehidupan
umat beragama, untuk benar-benar memahami betapa pentingnya ajaran agama dan
peningkatan amaliahnya.
3.
Proses penyadaran anggota geng motor harus dilakukan
dengan bimbingan konseling yang mendalam dari ahlinya masing-masing.
Sebaiknya
sebelum kita mencoba untuk menjadi salah satu anggota seharusnya berfikirlah
yang panjang.Selain itu sebaiknya kita jauhi apapun yang berbau kelompok
informal yang memberikan dampak negative.Karena lebih baik menghindar daripada
mengobati. Selain itu kita harus mengerti apa konsekuensi dari keputusan yang
kita ambil jika kita tidak mau menyesal kelak.
DAFTAR PUSTAKA
wordpress.com/2007/01/30/pos-214
Liputan6.com, JUM/Tim Liputan 6 SCTV
http://m.metrotvnews.com
KOMPAS.Saturday, October 27, 2007
beritadotcom.blogspot.com/2007/10
http://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/geng-motor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar